2.1
Dasar
pengertian OHP dan OHT
Overhead
projector (OHP) adalah salah satu alat yang di gunakan untuk memproduksi atau
pemproyeksikan gambar atau visual yang ada di dalam transparasi. Caranya adalah
dengan meletakan transparasi di atas permukaan
kaca yang apabila lampu OHP dinyalakan maka transparasi tersebut akan
terproyeksikan. Kemampuan lensa yang ada di dalam OHP
memungkinkan pantulan
atau tulisan menjadi lebih
besar dari aslinya dan tampilan dengan cahaya yang cemerlang. OHP juga dapat di
gunakan untuk
menjelaskan suatu materi pelajaran tanpa
harus menggunakan plastik transparasi. Benda tidak tembus pkitang seperti
kertas akan tampak banyangan hitam atau siluet ketika di proyeksikan. Cara ini
bisa digunakan ketika guru matematika mengajar berbagai bentuk segitiga,
trapesium, segi empat dan sebagainya.
OHP
memang di rancang khusus untuk suatu kelas atau rungan tertutup. Oleh karena
itu pengguna OHP akan efektif bila memenuhi persyaratan tertentu. Jumlah
siswa biasanya
tidak lebih dari lima puluh orang kecuali jika pembesaran proyeksi memungkinkan
siswa yang duduk paling belakang mampu membacanya.
Dalam
menggunakan OHP gangguan sinar atau cahaya dari luar ruangan harus di
kendalikan. Jika tidak maka proyeksi di layar akan kuning jernih dan tidak
tajam. Lampu ruangan pun sebaiknya tidak terlalu terang agar proyeksi tidak
terganggu oleh cahaya lampu tersebut. Pengaturan tempat duduk dan desain transparasi
juga turut berperan dalam mengekfektifkan
pesan yang di sampaikan. Perangkat OHP berbentuk empat persegi panjang dengan
bermacam-macam ukuran, berikut bagian
– bagian dari OHP
1)
Lampu
Lampu pada OHP digunakan untuk menyoroti bagian atas
permukaan kaca. Overhead Projector
sebetulnya menggunakan sistem
proyeksi secara tidak langsung (indirect projection system). Secara
sederhana dapat diartikan bahwa sinar
lampu tidak berjalan lurus dari bola lampu ke layar melainkan diarahkan dahulu
ke cermin-cermin sebelum
mencapai layar. Lampu adalah sumber cahaya yang kemudian diarahkan oleh cermin
A sehingga memancar ke atas melaui permukaan kaca atas overhead.
2)
Lensa
Lensa pada Overhead
Projector berguna untuk memusatkan cahaya yang memancar dari lampu ke arah kepala
proyeksi.
3)
Kaca
Kaca pada overhead Projector
berguna untuk memantulkan sinar ke arah layar.
4)
Kipas
angin
Kipas angin berguna untuk
mendinginkan overhead projector.
5)
Tombol switch
Tombol switch pada overhead
projector berguna untk menghidupkan dan mematikan lampu dan kipas.
6)
Projection Stage
Projection
stage pada overhead projector berguna sebagai permukaan
untuk tempat meletakkan
transparansi atau benda lain yang akan diproyeksikan. Selanjutnya gambar yang
diproyeksikan berjalan ke atas menuju
kepala proyektor dan sekali lagi diarahkan oleh cermin B sehingga gambar
menujuke layar.
OHT atau transparansi merupakan lembaran plastik
bening yang penyajiannya harus menyatu
dengan OHP itu sendiri. Transparansi adalah tempat untuk menulis materi atau
gambar yang akan diajarkan atau disampaikan kepada siswa. Transparansi yang
terbuat dari lembaran bahan plastik tersebut bersifat tembus pkitang
(transparan) atau tembus cahaya yang memiliki ukuran stkitar dengan rasio
panjang dan lebar berbanding 4 : 5 . Pada umumnya plastik transparansi
berukuran kuarto atau format baku 18 x 22 cm. Berikut akan dijelaskan mengenai macam – macam transparansi, yaitu :
1)
Menurut Proses
Pembuatannya
Menurut proses pembuatannya transparansi dibedakan,
sebagai berikut :
a)
Write On Film
Jenis transparansi ini
yaitu lembaran transparansi tunggal bening yang berukuran 215 x 266 atau 297
mm. Dengan ketebalan kurang lebih 0,1 mm, transparansi ini tidak mudah robek. Pada transparansi jenis ini dapat dituliskan secara
langsung pada lembarannya.
b) Transparansi
Thermal
Jenis plastik
transparansi thermal disebut juga dengan transparansi
film infrared. Dengan plastik jenis ini
kita dapat memindahkan isi pesan dari sumber mana pun
yang mengandung karbon di atas selembar transparansi infrared tersebut yang
masih kosong dengan menggunakan alat yang disebut dengan transparency make, thermal copier atau mesin
fotokopi. Untuk menghindari pemborosan, sumber bahan harus betul-betul
mengandung karbon atau lebih baik di
fotokopy terlebih dahulu
sebelum diproses ke dalam bentuk transparansi. Beberapa jenis transparansi ini
di antaranya:
a. Film
transparansi yang menghasilkan gambar hitam pada latar belakang bening
b. Film
transparansi yang menghasilkan gambar hitam pada latar belakang biru dan kuning
c. Film
transparansi yang menghasilkan gambar merah , hijau , biru dan ungu pada latar
belakang bening.
c) PPC
Film
Transparansi
yang sering disebut dengan PPC film
atau foto film adalah transparansi yang bisa menghasilkan gambar dari proses
“erographic” yaitu proses dengan menggunakan mesin fotokopi yang menghasilkan
gambar hitam dengan latar belakang bening. Disamping itu, masih ada sejenis transparansi
yang dapat memvariasikan transparansi, yaitu
highlight film, berupa lembaran tunggal warna biru yang jika ditulis dengan pen
khusus akan menghasilkan tulisan berwarna kuning.
2) Menurut bentuknya
Menurut bentuknya transparansi dibedakan, sebagai berikut
:
a)
Transparansi
Biasa Atau Sederhana
Transparansi
ini terdiri dari 1 lembar transparansi untuk menyampaikan informasi sederhana
yang diperlihatkan sekaligus.
b)
Transparansi
Roll
OHP model tertentu
menyediakan tempat penggulung transparansi di sisi depan OHP tersebut.
Transparansi ini memiliki panjang kurang lebih 15 m dan dengan lebar 26 cm.
Gulungan transparansi ini dapat digunakan untuk memproyeksi informasi yang
ditulis dengan tangan. Keuntungan bentuk ini adalah kita dapat menulis
terus-menerus di atasnya tanpa harus menganti-ganti selembar demi selembar.
Apabila gulungan plastik tersebut sudah penuh dengan tulisan atau gambar
sedangkan kita
masih ingin menggunakannya kembali, maka dapat dihapus dengan menggunakan kain lap bersih.
2.2 Kelebihan dan
Kelemahan Media
OHP
Overhead
projector merupakan salah satu media yang sangat mudah dioperasikan oleh setiap
orang. Hanya dengan menekan tombol on atau off lalu menyesuaikan lensanya agar
proyeksinya terfokus pada layar maka OHP telah siap digunakan. OHP juga sangat
mudah dibawa ke mana-mana (portabel), dan hanya sedikit memerlukan perawatan. Kita tidak perlu pergi ke
tempat khusus untuk memperbaikinya jika ada kerusakan. Cukup membaca pedoman
yang dikeluarkan pabrik pembuat OHP
untuk menguasai kelemahannya. Kita juga
tidak perlu mengikuti kursus membuat transparansi. Cukup menggunakan teknik
menjiplak gambar-gambar , grafik-grafik , chart , atau bentuk-bentuk lain. Yang
diperlukan adalah
prinsip-prinsip dasar mendesainnya agar transparansi dapat berhasil membawa pesan
kepada siswa dengan baik dan benar.
Dibandingkan
dengan media lain , OHP memiliki beberapa kelebihan
utama yang tidak dimiliki pleh media instruksional lain , di antaranya :
a.
Mudah
dioperasikan
Peralatan
ini siap setiap waktu
karena sangat praktis. Apabila kita akan melakukan presentasi tidak memerlukan
bantuan orang lain dalam mengoperasikan media ini.
b.
Posisi
pengajar
Karena
OHP dapat ditempatkan di depan ruangan, guru dapat berhadapan dengan siswa pada
waktu mengajar. Dengan cara ini kita
sebagai pengajar lebih leluasa
mengontrol siswa . Di samping itu kita
juga dapat menyesuaikan tingkat pengajaran kita sendiri
menurut kondisi kelas atau ruangan.
c.
Tidak perlu mengubah cahaya lampu
Tidak seperti alat proyeksi lainnya, OHP dapat
digunakan dalam kelas yang memiliki cahaya lampu normal. Hal ini memungkinkan kita
dapat memelihara kontak mata dengan siswa selama mengajar. Oleh karena itu,
pada umumnya OHP dapat digunakan dalam ruang kelas, aula, gedung pertemuan atau
laboratorium mana pun. Dengan demikian siswa dapat mencatat penjelasan–penjelasan
kita pada waktu pengajaran berlangsung karena lampu ruangan tidak perlu
dipadamkan atau diredupkan.
c.
Hemat waktu
Mempersiapkan chart atau diagram yang rumit sebelum
masuk kelas akan dapat menghemat waktu belajar kita. Artinya, kita bisa lebih
banyak memberikan input, diskusi atau tanya jawab dengan siswa dengan
bahan transparansi yang telah dikerjakan sebelumnya.
d.
Memilih efek – efek dinamis
Presentasi yang menarik, penuh warna, dan dramatis.
e.
Produksi visual
Kita sendiri dapat membuat visualisasi dengan bahan–bahan
sederhana dan dengan waktu dan usaha minimal jika dibandingkan dengan media
lainnya.
f.
Dapat digunakan kembali
Transparansi yang pernah kita gunakan di suatu kelas
dapat digunakan kembali di kelas lain atau dalam kesempatan lain tanpa harus
repot–repot membuatnya kembali.
g.
Mudah disimpan
Penyimpanan perangkat keras maupun perangkat lunak
dari teknologi OHP ini sangat mudah dilakukan. Setelah kita menekan tombol off-nya, kita tinggal menggulung
kabelnya lalu kita tinggal menutupnya dengan kain atau plastik penutupnya dan
OHP sudah aman sari gangguan debu dan gangguan aliran listrik. Demikian pula
dengan penyimpanan transparansinya sangat mudah dilakukan, cukup dengan map
atau folder, transparansi dapat disimpan dengan aman asalkan antara satu
transparansi dengan transparansi lainnya diberi kertas untuk menjaga agar satu
sama lain tidak menempel.
h.
Kemampuan memproyeksikan benda nyata
Benda nyata yang transparan seperti penggaris plastik
yang transparan dapat diproyeksikan. Sedangkan benda nyata yang tidak
transparan dapat dilihat sebagai bayangan dari benda tersebut (siluet).
i.
Kemampuannya menggantikan papan tulis
Dengan menempatkan selembar transparansi atau gulungan
plastik bening di atas permukaan kacanya, OHP dapat digunakan mirip dengan
sebuah papan tulis. Sebagai pengganti fungsi kapur tulis di atas papan tulis, kita
dapat menulis di atas plastik tersebut dengan sebuah alat tulis khusus yang
disebut special felt-tip atau alat
tulis yang biasa disebut spidol. Kita cukup menulis dengan ukuran huruf yang
lebih kecil jika dibandingkan dengan menulis di papan tulis sebab OHP akan
memperbesar tulisan kita sehingga para siswa dapat melihat dan membaca pada jarak
tertentu.
j.
Bebas polusi
Penggunaan papan tulis yang menggunakan kapur tulis
kerap kali membuat penggunanya merasa sesak napas. Di samping itu, kapur tulis
juga dapat mengotori tangan. Jika kita menggunakan OHP maka kendala tersebut
dapat diatasi.
k.
Meningkatkan daya ingat
Dengan desain dan tata warna menarik akan membuat
pesan yang disampaikan lebih mudah diingat dan dapat meningkatkan daya tangkap
siswa.
l.
Mudah diperbanyak
Transparansi yang telah ditayangkan dan mungkin
diperlukan oleh siswa dengan mudah transaparnsi tersebut digkitakan (fotocopy)
di atas kertas dengan jumlah sesuai kebutuhan.
Selain mempunyai beberapa kelebihan, media OHP tidak lepas dari
kekurangan atau kelemahannya. Seperti medium lainnya, kelemahan OHP tersebut
adalah tidak bisa dipakai dalam suatu kondisi atau keadaan tertentu. Misalnya
saja, OHP memerlukan tenaga listrik sebagai penggerak kipas angin dan penghidup
bola lampuya. Di samping itu, teknologi OHP hampir dikatakan selalu tergantung
kepada plastik bening. Kelemahan lainnya adalah bahwa OHP tidak dapat
memproyeksikan tulisan atau gambar langsung dari buku, majalah–majalah dan
sebagainya. Sebelum diproyeksikan bahan–bahan tersebut harus direproduksi di
atas sebuah transparansi.
2.3 Prinsip – Prinsip
Dasar Merancang Transparansi
Setiap pengajar dituntut mampu merancang dan membuat sendiri
transparansi sesuai dengan sasaran dan kebutuhan. Sebagaimana halnya dengan
media visual lainnya, OHT juga harus dirancang sesuai dengan prinsip–prinsip
visual agar visual yang disajikan dapat lebih komunikatif.
Masalah yang dihadapi para pengajar adalah kemudahan siswa melihat dan
membacanya serta mengerti isi pesan yang disampaikan. Kita pasti pernah melihat
satu lembar transparansi dijejali oleh data, grafis atau gambar sehingga sulit
untuk dibaca atau dimengerti siswa. Bahkan sering seorang pengajar mengisi
penuh transparansinya dengan tulisan yang proyeksinya tidak jelas dan bahkan
sulit dibaca dari jarak dekat sekali pun. Banyak juga pengajar yang tidak
menyadari kekurangan atau keburukan rancangannya. Bahkan mungkin kita sering
melihat para pengajar hanya memindahkan bahan – bahan dari media cetak seperti
buku, koran, majalah dan sebagainya ke transparansi yang akan dipertunjukkan ke
siswanya. Para pengajar kurang menyadari bahwa bahan – bahan cetak tersebut
dirancang untuk dilihat dan dibaca dengan jarak normal orang membaca, yaitu
sekitar 30 – 35 cm. Apabila isi dari lembar halaman ini dipindahkan ke transparansi dan hasilnya
diproyeksikan, kita hanya akan dapat membaca seluruh isi pesan pada jarak
paling jauh 3cm.
Jika sedang mengajar di ruangan yang memilki panjang 10 meter, maka
siswa yang duduk di belakang tidak dapat membacanya walaupun mereka memiliki
ketajaman mata yang normal. Oleh karena itu, isi pesan transparansi tersebut
harus memiliki ukuran – ukuran minimum tertentu yang dapat dibaca oleh mereka,
seperti huruf, simbol, garis, atau bentuk – bentuk atau gambar – gambar lain.
Rumusan umum agar isi pesan transparansi dapat dibaca dengan mudah oleh semua
siswa di suatu kelas terdiri dari 3 faktor, yaitu
1) Ukuran kelas atau ruangan
2) Ukuran layar
3) Jumlah pesan, visual atau informasi yang akan
dituangkan ke dalam transparansi.
A.
Merancang Visual Transparansi
Transparansi sebagai suatu usaha visualisasi ide terdiri dari kombinasi
antara dua bentuk, yaitu fotografi dan grafis. Fotografi memberikan ilustrasi
melalui gambar yang mewakili realita subjek atau situasi yang sebenarnya.
Sedangkan grafis adalah representasi dari sebuah subjek yang bersifat simbolik
dan artistik.namun biasanya di dalam perancangan transparansi, bentuk grafis
lebih sering digunakan daripada fotografi.
Keberhasilan dalam merancang transparansi dapat diperkirakn dari
kualitas dan efektifitas kita dapat mencapai hal tersebut melalui perencanaan
yang hati – hati dan matang, serta menerapkan teknik – teknik khusus dalam
menghasilkan suatu produk transparansi. Banyak orang yang sedang berusaha
mengembangkan rancangan transparansi tetapi hanya sedikit atau bahkan sama
sekali tidak memilki pengetahuan dan latar belakang tentang hal tersebut. Namun
demikian mereka dapat melakukannnya dengan bermodalkan semangat dan usaha agar
pengajarannya bisa dimengerti oleh siswanya.
B.
Prinsip – Prinsip Dasar Mengembangkan Transparansi
Tujuan utama dari komunikasi visual yang efektif adalah mentransmisikan
ide – ide, pesan dan informasi yang terarah. Agar efektivitas itu terjadi
sebuah visual harus memberikan ide konsep. Ide- ide tersebut sebaiknya tidak
hanya sekedar menggunakan simbol – simbol verbal saja. untuk melakukan hal ini kita
perlu membuat perencanaan rancangan agar pesan dapat dimengerti oleh siswa
dengan jelas dan tepat. Perencanaan seperti itu sebenarnya tidaklah terlalu
sulit dilakukan. Prinsip dasarnya sangat sederhana dan hasil – hasilnya akan
selalu bermanfaat :
1)
Tentukan dan
tetapkan ide. Pertimbangkan dengan baik pesan – pesan yang ingin disampaikan.
Jika mungkin padatkan pesan tersebut menjadi satu ide dasar yang jelas.
Pilihlah simbol – simbol visual utama untuk ide tersebut.
2)
Tampilkan suatu
kesederhanaan. Setiap visual transparansi harus dibatasi oleh satu konsep atau
topik penting saja. untuk setiap topik utama, mungkin ada hubungannya dengan
bagian kedua dan seterusnya. Hanya elemen – elemen penting saja yang
ditampilkan diatas transparansi. Jangan terlalu banyak mengemukakan informasi
atau pesan dalam satu lembar transparansi. Sebaiknya isi pesan yang disampaikan
melalui transparansi merupakan kunci pembicaraan ( key points ) atau merupakan
kerangka berpikir yang sistematik. Kembangkan OHT dari seluruh materi yang akan
disampaikan secara bertahap ( gradual ) sehingga siswa dapat memahaminya dengan
mudah. Kita harus dapat membatasi isi masing – masing transparansi. Apabila kita
harus menjelaskan konsep yang rumit, gunakan beberapa lembar transparansi.
Ingat bahwa apabila terlalu banyak pesan yang dituangkan dalam selembar
transparansi maka hal itu tidak hanya akan menyulitkan pendangan siswa tapi
juga mungkin dapat merusak dan mengacaukan konsep atau pesan yang kita berikan.
Pertimbangan–pertimbangan dasar lain yang perlu kita ingat dalam membuat
tata letak transparansi adalah :
1)
Transparansi
belumlah sempurna dan tidak menarik bila tidak diberi warna. Namun ingat, warna
juga bisa merusak pesan dan informasi yang disampaikan. Oleh karena itu
hindarkanlah penggunaan warna yang berlebihan. Pemakaian warna idealnya
maksimum 4 warna untuk satu OHT. Pemakaian warna dalam hal ini bertujuan untuk
memperjelas atau memberikan penekanan terhadap pesan atau tertentu.
2)
Kosongkan
sekeliling pinggiran transparansi untuk memberi kesan nyaman dan longgar. Hal
itu akan meningkatkan perhatian siswa menjadi lebih baik lagi.
3)
Hindari
rancangan yang mengutamakan keindahan dan seni tanpa alasan, atau menyimpang
dari tujuan instruksional dan informasional. Tampilkan visual dengan menekankan
pada organisasi, warna, dan tekstur.
4)
Gunakan
visual yang berhubungan dengan judul, subjudul, dan inti pesan.
5)
Berikan
suatu penekanan terhadap suatu bagian rancangan dengan maksud agar terlihat
adanya titik perhatian dan menambah minat siswa. Melalui penggunaan ukuran,
perspektif, warna, ruang, jarak, tekstur, dan garis memungkinkan Kita bisa
memberikan penekanan yang efektif.
6)
Perhatikan
keseimbangan komposisi antara visual-visual dan visual-kata kalimat. Adanya
keseimbangan tersebut akan menciptakan suatu desain yang menarik. Keseimbangan
komposisi terdiri dari dua jenis yaitu formal dan informal. Keseimbangan formal
diidentifikasikan oleh adanya garis yang memotong tengah-tengah ruang yang
tersedia pada transparansi sehingga terbagi menjadi dua bagian sama besar. Hal
ini seolah-olah memperlihatkan setengah sisinya adalah refleksi dari setengah
bagian yang lainnya. Kita dapat menggunakan keseimbangan ini sepanjang memang
dimungkinkan. Namun jika terlalu banyak memakainya, akan terasa monoton sehingga
kita perlu mengombinasikannya dengan keseimbangan informal. Sedangkan
keseimbangan informal merupakan rancangan yang asimetris, artinya penempatan
grafis tidaklah kaku sehingga menimbulkan kesan dinamis dan lebih menarik
perhatian audiensi. Karenanya, keseimbangan ini lebih memerlukan imajinasi dan
keberanian kita dalam merancangnya. Keseimbangan informal bisa berbentuk
asimetris atau diagonal. Sedangkan untuk penyusunan judul memerlukan ketelitian
dalam menempatkan huruf-hurufnya.
7)
Ciptakan
suatu desain sebagai suatu satu kesatuan. Satu kesatuan adalah hubungan yang
ada di antara banyak elemen dari sebuah rancangan dan kesemuanya dianggap
mendukung satu sama lain. Satu kesatuan dapat dicapai
dengan cara memberikan tkita panah, garis, warna, tekstur, jarak, ruang, dan
sebagainya. Sebagai contoh coba tempatkan beberapa bentuk lingkaran dalam
desain kita
sehingga terdapat ruang kosong di luar kumpulan lingkaran-lingkaran tersebut.
Dalam prinsip dasar seni, garis-garis perpotongan di antara bentuk-bentuk
tersebut akan mempersatukan sebuah rancangan. Begitu pula apabila kita
ingin mempersatukan ide dengan menggunakan bentuk-bentuk geometri lainnya
seperti oval, atau empat persegi panjang, tumpang tindihkan satu sama lain
sehingga garis-garis lingkaran tersebut saling memotong. Bentuk-bentuk geometri
akan nampak secara keseluruhan.
8)
Pastikan
arah dan tujuan yang jelas dari desain yang kita buat. Perhatikan tujuan
yang telah: dibuat sebelum kita membuat apa pun di atas transparansi.
9)
Ciptakan
keharmonisan semua elemen atau komponen tata letak desain. Usahakan elemen yang
ada bisa saling melengkapi dan hindari adanya elemen yang saling bertentangan.
Organisasikan dan rangkaikan elemen-elemen tersebut ke dalam suatu pola yang
mudah dilihat, diikuti, dan dimengerti oleh siswa. Perhatikan dengan seksama
apakah organisasi yang dibentuk sudah dapat mengarahkan mereka.
10) Gunakan chart, bagan, gambar foto bila memungkinkan agar
bisa mengurangi jumlah tulisan. Kita dapat menggunakannya ketika kita
akan menjelaskan tentang:
a.
Proses, prosedur, siklus, fakta, data, data perbandingan, bagan
alur(flow chart), tabel matriks, daftar grafik, (balok, cakram,
koordinat,kurva);
b.
Hubungan ruang-peta;
c.
Hubungan dalam struktur-bagan, diagram, skema;
d.
Hubungan waktu-jadwal-gannt chart;
e.
Hubungan keluarga-bagan silsilah.
2.4 Teknik
Dasar Pembuatan dan Penyajian Perangkat Lunak Overhead Transparency (OHT)
Bila ingin
mulai memproduksi suatu transparansi maka banyak hal yang harus dipertimbangkan
agar betul-betul siap melakukannya. Hal ini sangat penting bagi siapa saja yang
akan melakukannya Beberapa hal penting yang patut diperhatikan antara lain:
1.
Tujuan
Hakikat
suatu tujuan perlu dijelaskan dengan akurat. Artinya apa yang kita
harapkan dari siswa setelah mengajar harus gamblang disebutkan. Pembuatan suatu
tujuan harus tetap kepada persyaratan tujuan yang baik, yaitu mengandung unsur
ABCD (Action, Behavior, Condition, Degree atau Stkitard).
2.
Siswa
Pengenalan
siswa mutlak diperlukan terutama dari ciri-ciri atau karakteristik, pengetahuan
dan keterampilan awal yang mereka miliki dalam hubungannya dengan pengajaran Kita.
3.
Biaya
Bila
kita
memproduksi transparansi tanpa bantuan dana dari tempat kerja atau organisasi kita
sendiri maka selayaknya perlu dipertimbangkan matang-matang ketersediaan uang
yang kita miliki. Namun bila kita memperoleh anggaran dari organisasi maka kita
harus mampu mempertanggungjawabkan secara tertulis setiap pengeluaran yang
dilakukan.
4.
Tenaga teknis
Perlu
atau tidaknya bantuan dari orang lain atau seorang tenaga ahli tergantung
kepada kemampuan yang kita miliki, anggaran yang tersedia, sedikit atau
banyaknya desain yang harus diproduksi, dan tingkat kesulitan desain
transparansi kita. Jika kita memerlukannya maka tentukanlah keahlian mereka
yang diperlukan, seperti ahli grails, juru gambar dan sebagainya untuk
rancangan-rancangan yang sulit dan rumit atau mungkin asisten lainnya yang bisa
memperlancar tugas kita.
5.
Peralatan
Kebutuhan
peralatan tergantung kepada hasil transparansi yang diperoleh. Apabila kita
hanya membutuhkan selembar desain dan produk transparansi yang hanya akan
digunakan sekali saja mungkin kita tidak perlu memanggil seorang ahli grafis
untuk merancangnya. kita mungkin cukup membeli spidol berwarna dan penggaris
untuk menghasilkan suatu transparansi yang menarik. Tetapi jika kita
merencanakan untuk menghasilkan serangkaian transparansi yang akan digunakan
berkali-kali dan dalam jangka waktu lama maka tentu kita harus mempersiapkan
berbagai peralatan dan fasilitas yang memadai untuk menghasilkan produk yang
terbaik. Mungkin kita harus melibatkan seorang ahli grafis dan seperangkat
komputer yang siap membantu menyelesaikan pekerjaan kita. Mungkin juga kita
memerlukan seorang ahli materi untuk diajak berdiskusi tentang materi yang akan
kita sampaikan melalui transparansi.
Agar mendapatkan hasil yang profesional, siapkanlah sekaligus
peralatan yang diperlukan dalam membuat rancangan agar kita terbiasa bekerja
dengan peralatan dasar tersebut. Beberapa perlengkapan tersebut antara lain:
a. Penggaris T-Square
Alat ini diperlukan
untuk membuat garis-garis sejajar yang rapi dan lurus. Alat ini bisa dipakai
dengan baik apabila
kita menggunakan meja yang
bertepi lurus atau meja gambar yang biasanya digunakan oleh para arsitek. Meja
tersebut digunakan sebagai alas bekerja untuk membuat sudut-sudut horizontal.
b. Penggaris panjang dan penggaris segitiga
Peralatan ini digunakan
untuk membuat garis-garis vertikal, horizontal dan diagonal. Ada beberapa macam
segitiga di antaranya 30-60, 45, dan segitiga yang bisa diatur sudutnya antara
0-90. Sedangkan penggaris panjang umumnya sama, yaitu memiliki paling tidak dua
satuan ukuran: sentimeter dan inci. Soal panjang penggarisnya terserah pada
kebutuhan kita. Tapi biasanya kalau kita bekerja untuk mendesain
transparansi, kita hanya memerlukan penggaris dengan panjang 30 sentimeter atau
kurang.
c. Pelengkung garis
Kompas atau jangka
adalah alat pembuat garis lengkung dan lingkaran" yang dilengkapi dengan
pensil atau penggantinya seperti ballpoint, spidol dan sebagainya. Kita
agak sulit menggunakan alat ini pada transparansi karena ujung jangka yang
tajam dapat merusak plastik. Untuk mengatasinya, kita bisa
menggambar terlebih dahulu di atas kertas tebal kemudian guntinglah menurut
garis yang sudah dibuat. Setelah Kita mendapatkan potongan lingkaran atau
lengkungan tersebut, pindahkan ke atas transparansi dan jiplaklah dengan
menggunakan spidol / felt fens atau
alattulis lain yang dapat dipakai di atas transparansi. Alat yang lebih
sederhana dan praktis dalam menggambar garis-garis tersebut adalah template yang
terbuat dari bahan plastik transparansi. Dengan menggunakan alat ini Kita tidak
hanya mendapatkan garis-garis lengkung dan lingkaran tetapi juga berbagai
ukuran elips, gambar-gambar yang melingkar-lingkar dan sebagainya. Dengan alat
ini kita
hanya menjiplaknya langsung ke atas permukaan transparansi.
d. Pensil
Alat tulis ini biasanya
digunakan untuk membuat coretan-coretan atau rancangan yang akan diproduksi
dengan thermal copier. Tidak semua jenis pensil bisa mendapatkan hasil
yang baik di dalam proses tersebut. Hal itu disebabkan banyaknya jenis dan
tingkat ketebalan serta zat karbon yang dikandungnya. Tingkat ketebalan dari
pensil biasanya diberi kode sebagai berikut.
Lembut : 6B, 5B, 4B, 3B
Menengah : 2B, HB, F, 2H, 3H
Keras : 4H-9H
Untuk membuat coretan-coretan di atas kertas sebaiknya dipilih
jenis pensil yang lembut, sedangkan pensil yang lebih keras dapat digunakan
apabila rancangan Kita..memang sudah betul-betul tidak ada perubahan. Tinta
hitam dapat membantu menebalkan garis-garis yang dibuat pensil tersebut untuk
menguatkan rancangan yang akan dipindahkan ke transparansi. Pensil yang
ujungnya tajam kiranya jauh lebih baik digunakan daripada yang tumpul.
e. Karet penghapus
Jenis karet penghapus
yang lembut akan dapat membersihkan garis-garis pensil dengan baik dan bersih.
Bentuk, warna, dan besarnya sangat beraneka ragam. Oleh karenanya cobalah di
kertas lain sebelum digunakan. Beberapa jenis karet penghapus dibuat khusus
untuk membersihkan goresan tinta dan debu yang menempel di kertas. Jenis ini
biasanya lebih kasar daripada jenis yang lainnya. Dan tentunya cara
menggosoknya juga berlainan.
f. Cairan penghapus
Berbagai merek tersedia
di pasaran seperti merekj Tipp-Ex' Bila Kita menggunakan cairan ini
sebaiknya tidak langsung menggunakan hasil akhir desain sebagai master. Tapi
buatlah terlebih dulu fotokopinya dan hasilnya itu dibuat sebagai master yang
akan diproses ke thermal copier.
g. Spidol
Faktor yang tidak kalah
penting dalam memproduksi transparansi secara langsung adalah menentukan pena
sebagai alat tulis dan gambarnya. Kesalahan dalam memilih pen akanjapat
mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan. Ada dua macamfelt pens: permanen dan bukan permanen. Tipe pen permanen
adalah jenis tertMrmrtuk membuat transparansi dengan cara ini karena tinta tipe
tersebut tidak akan "mengembang" apabila sudah kering.
Untuk menentukan apakah pena yang akan Kita gunakan tersebut
permanen atau bukan dapat diperiksa dengan cara:
a. membaca deskripsi pada pena tersebut
b. mencium bau ujung pena tersebut. Jika permanen maka baunya seperti
cairan pembersih. Usahakan agar selalu mencoba pena sebelum menggunakannya.
6.
Fasilitas
Hal ini termasuk berbagai pendukung yang kita
butuhkan walaupun segala keperluan pembuatan grafis sudah terpenuhi. Beberapa
fasilitas yang akan disebutkan di bawah ini memang untuk mencapai hasil
produksi yang diinginkan. Adapun fasilitas yang mungkin kita
butuhkan antara lain:
a.
Tenaga
listrik
Sumber listrik membantu
kita
memperlancar proses produksi terutama apabila kita
menggunakan thermal copier, komputer, meja kaca berlampu, dan bekerja di
ruangan. Bila tenaga listrik tidak tersedia, kita perlu
memiliki alternatif lain agar produksi tetap dapat dilakukan. Produksi
transparansi secara langsung (tanpa menggunakan thermal copier atau
komputer) adalah alternatif yang baik dengan tetap mengindahkan prinsip-prinsip
dasar perancangan.
b.
Kertas dan
karton
Kertas merupakan bahan
penting dalam menuangkan ide kita. Di samping itu, bahan tersebut dan karton dapat dimanfaatkan
dalam teknik gunting-tempel dan teknik revelasi karena kedua teknik ini memang
memerlukan bahan yang tidak tembus pkitang dan cahaya. Warna kertas dan karton
tidaklah menjadi masalah dalam kedua teknik ini asalkan kondisinya tetap rata
dengan permukaan transparansi serta bersih dari debu dan minyak.
c.
Thermal
copier
Periksalah apakah mesin
tidak mengalami kerusakan. Periksa pula sumber listriknya, tingkat panas yang dihasilkan, dan
tingkat voltage (110 atau 220 V).
d.
Komputer
Bila kita
memiliki kecakapan dalam memakai komputer serta perangkat lunak yang berkaitan
dengan pembuatan grafis maka manfaatkanlah mesin canggih ini dalam meningkatkan
kualitas dan kecepatan memproduksi transparansi.
e.
Waktu yang
tersedia
Kesibukan kita sehari-hari dan urusan pekerjaan lainnya yang menyita banyak
waktu menyebabkan kita merasa keberatan jika waktu luang yang tersisa harus sering
dihabiskan untuk memproduksi transparansi. Jika kendala tersebutterjadi maka kita
harus mencari alternatif lain dalam memenuhi kebutuhan mengajar kita.
3
Teknik Produksi OHT
Overhead transparency dapat diproduksi dengan berbagai metode dan teknik. Pada
prinsipnya kita mengenal dua macam teknik umum untuk menghas, kan suatu
transparansi, yaitu Teknik Pembuatan Secara Langsung dan Teknik Pembuatan Secara Tidak Langsung.
Namun apapun metode yang kita gunakan hanya ada satu
aturan dasar yang berlaku untuk semua teknik yang kita
harus yakini bahwa bahan visual dapat dilihat dan dibaca dengan baik apabila
transparansi tersebut diproyeksikan.
1. Teknik
Pembuatan Secara Langsung
Ada
dua cara utama dalam memproduksikan transparansi, yaitu dengan cara langsung
dan tidak langsung. Cara langsung adalah menuliskan dan menggambarkan seketika
pada saat kita mengajar di depan kelas.
Cara
ini dapat kita gunakan apabila kita menggunakan write on film, jenis ini khusus menghasilkan
transparansi tanpa bantuan mesin atau plastik berbentuk gulungan.
Transparansi dalam bentuk
"roll film" tersebut fungsinya hampir sama dengan papan
tulis atau white board, yaitu menuliskan materi yang
disajikan saat itu juga di atas transparansi kita tidak
menemukan jenis plastik seperti yang ada di pasaran, kita
dapat pula menggunakan plastik bening yang biasa digunakan untuk taplak meja di
rumah. Pada prinsipnya, semua plastik bening dapat dipakai untuk memproduksi
transparansi buatan tangan langsung. Cara langsang seperti ini biasanya
menimbulkan rasa bosan bagi siswa sebab pengajar berbicara secara monoton
sambil menulis.
2. Teknik
Pembuatan Secara Tidak Langsung
Teknik secara tidak langsung relatif beragam cara pembuatannya
yaitu mulai dari yang paling mudah dan sederhana hingga yang paling sulit dan
kompleks serta melibatkan peralatan canggih. teknik termudah dan sederhana
adalah dengan menuliskan atau menggambar di atas lembar plastik transparansi
bening atau plastik biasa untuk penutup meja. Teknik pembuatan seperti ini
dikenal dengan istilah Write-On. Untuk menulis konsep pesan di atas
transparansi dapat menggunakan spidol warna yang bersifat permanen. Bila kita
menggunakan teknik ini maka kita dituntut mampu menggambar dan menulis yang baik dan dengan
peralatan yang memadai. Transparansi dalam bentuk write-on berukuran 265
x 210 mm. Dengan menggunakan transparansi berarti kita
dapat mempersiapkan materi yang lebih baik dan sistematis sebelum disajikan
kepada siswa.
Di samping itu siswa dapat menghemat waktu karena selama mengajar Kita
tidak harus terus-menerus menulis. Mengembangkan OHT dengan
cara tidak langsung sangat membantu Kita yang tidak dapat menulis atau
menggambar dengan baik. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik tidak langsung, yaitu:
a.
Thermal
transparencies (thermo fax)
Mesin thermal
fotocopy adalah alat yang dapat memproduksi transparansi dengan cara yang
sangat cepat dengan hasil yang sangat baik. Karena alat ini sangat sensitif,
transparansi tidak boleh terlalu lama diletakkan di dalamnya. Jika kita
memproses transparansi di dalamnya dalam jangka waktu lama di luar ketentuan
normal maka transparansi akan dapat berubah
warnanya menjadi hitam. Oleh karena itu perhatikanlah ketentuan yang harus
dipatuhi agar transparansi kita
menampilkan kejernihan dan kejelasan.
Thermofax
banyak ditemukan di kantor-kantor yang membutuhkannya, yaitu thermofax
3M-Secretary. Alat ini menyediakan beberapa jenis film yang berbeda-beda
tentang efek visualnya seperti kemanapun menimbulkan garis hitam yang sangat
jelas, ada yang memberi kesan berwarna, dan ada yang mampu menampilkan garis
hitam di atas latar belakang yang berwarna.
Transparansi
yang dihasilkan oleh mesin thermofax bersifat permanen dan tidak mudah
terhapus. Untuk membuat transparansi dengan menggunakan mesin ini kita terlebih
dahulu harus menyediakan bahan orisinal yang telah dirancang pada selembar
kertas HVS. Sumber orisinal bisa juga berasal dari buku, leaflet, brosur, surat
kabar, majalah, atau sumber-sumber lainnya. Sumber tersebut kemudian difotokopi
dan hasilnya harus bersih dan hitam. Bila telah siap nyalakan mesin thermofax,
tunggu sebentar hingga waktu tertentu sesuai dengan petunjuk. Sambil menunggu
mesin, kita siapkan plastik
transparansi yang disebut dengan "infrared transparency". Kemudian
letakkanlah gambar asli yang telah dirancang di atas kertas HVS tersebut,
Masukkan semua bahan tersebut ke arah yang benar di dalam mesin thermofax,
Perhatikan bahan transparansi terletak bagian atas dan sudut serong
transparansi harus berada di ujung kanan atas. Langkah selanjutnya mengatur
tebal tipisnya gambar dan memperhatikan jarum penunjuk ketebalan yang dapat
diatur sesuai dengan keinginan atau kebutuhan. Masukkan hasil fotokopi kertas
orisinal dan lembaran film transparansi dengan arah yang benar ke dalam mesin. Tunggu sebentar dan kita akan melihat hasilnya,
yaitu informasi yang terdapat pada fotokopi orisinal yang kita miliki ini telah
tercetak pada lembaran transparansi.
Cara Iain dalam
mendapatkan masternya, kalau Kita tidak menemukan mesin fotokopi, bisa dengan
cara seperti di bawah ini.
1) Menyobeknya
langsung dari sumber seperti dari buku, majalah, atau surat kabar atau
sumber-sumber Iain yang mengandung karbon.
2)
Menjiplak dari sumber
dengan menggunakan pensil 2B atau tinta hitam.
b. Penambahan warna
Hasil transparansi yang
diproses dengan thermal copier dapat ditambah warna dengan cara:
1) Menggunakan
felt-tipped pen berwarna. Teknik penggunaannya dapat Kita ikuti pada cara
membuat transparansi dengan tangan langsung yang telah Kita pelajarillebih
dulu.
2) Menggunakan
film adhesif berwarna, yaitu lembaran tunggal film transparan tipis dan
berwarna di mana salah satu permukaannya mengandung perekat yang dapat
dipergunakan untuk memberi warna pada transparansi film yang sudah siap
dipakai.
c. Foto copier
transparency film
Transparansi menjadi
semakin lebih populer sejak transparansi dapat diproses melalui fotokopi dengan
kecepatan yang sama seperti thermofax machine. Saat ini banyak perusahaan yang
khusus menjual mesin fotokopi yang bisa memindahkan dan memproses suatu gambar
atau tulisan ke dalam plastík transparansi. Jenis mesin fotocopy yang telah
banyak beredar di Indonesia adalah mesin yang memproduksi warna hitam-putih.
Mesin fotokopi berwarna masih termasuk langka karena harganya sangat mahal
termasuk perawatannya.
Sebelum
memasukkan lembaran transparansi dan mencetak pesan
atau
informasi dengan menggunakan mesin fotokopi Kita terlebih
dulu
harus menyiapkan rancangan pesan atau art work. Rancangan
tersebut
disiapkan terlebih dulu sebelum diproyeksikan.
d. Computer-printed transparencies
(computer-generated)
Memproduksi
transparansi dengan komputer semakin hari semakin meluas apalagi saat ini harga
mesin komputer semakin murah, perangkat lunaknya pun telah diproduksi
besar-besaran dan banyak tersedia di pasaran umum. Karena kemudahan
menggunakannya menyebabkan banyak orang yang memanfaatkan teknologi ini untuk
menghasilkan suatu desain dan hasil akhir suatu pesan di atas transparansi.
Salah satu keuntungan dari computer printed transparencies adalah kelenturannya
yang besar terhadap daya cipta grafis, beragamnya jenis dan ukuran huruf yang
tersedia, ke mana pun efek-efek khusus, dan berbagai kreasi huruf yang
istimewa.
Seperti
yang telah dikemukakan sebelumnya,
komputer merupakan mesin baru yang mampu membantu dan menghasilkan suatu desain
tata letak transparansi dengan cepat dan mudah. Apabila kita menguasai
beberapa program yang memang dibuat
untuk merancang grafis maka Kita tidak perlu menghadapi kesulitan seperti
merancang dengan cara-cara konvensional.
Beberapa
kelebihan pokok komputer dałam hubungannya dengan penyelesaian rancangan kita adalah:
1. Mempercepat
waktu produksi
Dengan hanya menyediakan perangkat lunak
(software) khusus untuk mendesain grafis maka dałam beberapa menit saja Kita
sudah dapat menghasilkan tata letak rancangan Visual sederhana yang paling
tidak sama mutunya dengan apabila kita
mengerjakannya secara manuał. Kebutuhan
waktu untuk menyelesaikan suatu desain tergantung kepada kerumitan dan prosedur
pembuatan yang digunakan. Dan dengan menggunakan komputer maka kita dapat menghemat waktu
dan biaya produksi.
2. Mudah
memperbaiki desain
Coba kita
ingat bagaimana caranya menghapus satu huruf dałam kata "dissket" menjadi ”disket' dałam
desain kita yang dibuat dengan
tinta, spidol, atau huruf gosok. Usaha perbaikan tersebut pasti memerlukan
waktu cukup banyak apalagi kalau kata tersebut berada di tengah-tengah satu
kalimat. Kesulitan tersebut tidak dialami jika Kita menggunakan komputer dałam
merancangnya. Hanya dengan menekan beberapa tombol pada papan ketik (keyboard),
kita sudah dapat
merevisinya dałam beberapa detik saja.
3. Menghemat waktu desain
Komputer mampu menyajikan
pilihan-pilihan tata letak, elemen-elemen yang diperlukan, tekstur, ketebalan
garis, jenis huruf dan masih banyak lagi. Dengan demikian seorang perancang
dapat dengan mudah, cepat, dan tepat menentukan elemen yang paling sesuai untuk
rancangannya.
4. Menghemat
tempat penyimpanan
Ratusan rancangan dapat disimpan secara
elektronik di dalam komputer atau disket kerja Kita dengan mudah dan cepat. Ini
berarti kita tidak perlu lagi khawatir kehilangan master.
e.
Cara
cepat menghasilkan transparansi
Sering
kali cara tidak langsung merupakan suatu cara yang terbaik dalam mempersiapkan
materi transparansi sebelum pelajaran dimulai. Salah satu cara yang kerap kali
dipakai dalam menggunakan cara tidak langsung adalah dengan menjiplak. Cara
menjiplak dapat dikatakan tidak memerlukan suatu alat bantu mesin, sedikit
biaya, dan tanpa harus tergantung kepada seorang ahli grafis. Jika Kita dapat
memanfaatkan teknik menjiplak tersebut maka Kita dapat menghasilkan
transparansi yang cukup baik.
Menjiplak
gambar secara langsung ke transparansi merupakan cara yang mudah untuk
menghasilkan sebuah transparansi. Semua gambar dapat dijiplak dengan syarat Kita
harus sabar dalam melakukannya apalagi gambar-gambar yang memiliki lekuk-lekuk
yang detail dan rumit. Sumber-sumber atau bahan-bahan yang dapat dijiplak sangat
berlimpah di sekitar Kita. Hanya saja kita
harus dapat menentukan bahan-bahan apa saja yang cocok dengan materi pelajaran
yang akan disampaikan. Sumber-sumber tersebut antara Iain:
1) buku
komik;
2) iklan-iklan
di surat kabar, atau majalah;
3) poster;
4) ilustrasi
dari buku-buku teks;
5) majalah
anak-anak;
6) atlas;
7) brosur-brosur;
8) atau
buku-buku ilustrasi yang memang sengaja dibuat untuk dijiplak.
Kalau Kita sudah menemukan gambar yang
akan dijiplak, letakkan gambar tersebut di bawah plastik transparansi yang masih
kosong dan jernih. Hati-hati dengan sidik jari Kita karena biasanya sidik jari
yang menempel di plastik akan meninggalkan semacam minyak. Jika hal ini terjadi
maka alat tulis yang akan digunakan untuk menjiplak sukar bekerja. Gunakan
penjepit untuk menyatukan gambar dengan transparansi agar posisi keduanya tidak
berubah-ubah selama proses penjiplakan berlangsung.
Mulailah sekarang menjiplak gambar
tersebut. Biasanya gambar dijiplak dalam
bentuk garis-garis hitam kalau
menggunakan
tinta hitam atau felt
pen hitam, atau bisa juga berupa garis-garis yang berwarna lain kalau menggunakan
felt pen berwarna. Setelah selesai menjiplak, kita dapat menambahkan warna-warna Iain jika
dibutuhkan. Kalau kita
ingin mglakukannya disarankan tidak menambah warna yang serupa dengan warna
garis-garis gambar untuk menghindari rusaknya gambar yang kita buat. Apabila kita ingin menambahkan
warna dengan felt
pen, kita dapat menggunakan
teknik-teknik, antara lain:
1) Memberi garis warna
sepanjang garis gambar Kita yang berwarna;
2) Memberi titik-titik;
3) Menggunakan pena
berwarna kuning untuk menambah tekanah terhadap sebuah caption dengan cara
memberi bayangan di sekeliling caption tersebut.
Apabila mewarnai bidang yang besar,
gunakan gerakan melingkar dengan pen tersebut. Jangan memberi warna bidang
tersebut lebih dari satu kali sebab jika Kita melakukannya maka warna akan
nampak lebih gelap. Warna terang terlihat lebih enak dilihat daripada
warna-warna gelap.
f.
Cara
langsung ditulis tangan
Sering
kali kita tergesa-gesa dalam
memproduksi transparansi karena keterbatasan waktu yang ada. Dengan demikian Kita
tidak bisa menggunakan bahan-bahan huruf dan grafis tersebut di atas. Sebagai
penggantinya kita
bisa langsung menuliskan materi dan membuat grafis dengan pen secara langsung
ke transparansi. Untuk menghasilkan kualitas hurufyang lebih baik, kita dapat mengikuti
petunjuk-petunjuk berikut ini.
1) Gunakan
kertas bergaris dan letakkan di bawah transparansi yang akan Kita tulis.
Gunakan garis-garis yang ada tersebut sebagai pedoman Kita dalam menulis agar
tulisan tetap rata dan sama besar.
2) Jangan
coba-coba meniru huruf-huruf profesional yang Kita temukan di majalah atau
brosur karena keterbatasan waktu Kita tersebut.
3) Buatlah
huruf dengan pen atau spidol dengan cara menarik pen dari atas ke bawah. Dengan cara demikian Kita dapat
lebih Mengontrol tangan Kita daripada kalau menarik pen dari bawah ke atas,
4) Jangan
menggunakan penggaris untuk membuat huruf. Cobalah membuat huruf dengan gaya
sendiri yang mudah dibaca. Latihlah sehingga Kita dapat menuliskannya dengan
cepat dan di kemudian hari tidak lagi memerlukan alat bantu apapun.
Pedoman di atas tidak lepas dari
ketentuan komposisi kalimat yang harus bisa dibaca dari tempat duduk siswa Kita
yang berjarak jauh, yaitu tulisan di transparansi satu barisnya tidak lebih
dari 20 huruf, serta tersusun ke bawah tidak lebih dari 7 atau 8 baris.
g.
Memperbaiki
Penampilan dalam Menggunakan OHP
Melakukan
suatu presentasi dengan OHP tidaklah sulit namun Kita perlu sedikit latihan dan
memerlukan beberapa tips yang dapat membantu. Di sini dikemukakan hal-hal
penting yang patut Kita perhatikan.
Ada
dua prosedur yang dapat Kita ikuti dalam menggunakan OHP mulai dari tahap
perencanaan dan persiapan kegiatan-kegiatan yang mendahului presentasi.
Pertama, Kita harus mengembangkan unit-unit presentasi. Kemudian kedua, Kita
harus memilih bahan-bahan presentasi yang membantu pencapaian tujuan atau
objektif dari unit pelajaran atau presentasi, dan pencapaian kebutuhan serta
minat para siswa. Oleh karena itu agar OHP dapat digunakan secara efektif,
penggunaannya harus cocok dengan kebutuhan materi presentasi. Bahan-bahan yang
diproyeksikan hendaknya memenuhi kriteria berikut:
1) adanya
tujuan umum dan tujuan khusus dari presentasi;
2) memberikan
pengalaman nyata;
3) membangkitkan
motivasi dan minat;
4) mengembangkan
keteraturan berpikir;
5) memperjelas
arti dan kata-kata baru (jika ada);
6) memberikan
variasi dalam belajar;
7) menghemat
waktu presentasi;
8) memberikan
pengalaman-pengalaman yang tidak dapat diperoleh dengan baik oleh media lain;
9) diusahakan
agar selalu baru dan sesuai dengan kondisi saat itu;
10) dipresentasikan
dengan susunan yang masuk akal;
11) diusahakan
jelas, logis, singkat, mudah dibaca, dan atraktif.
Tahap-tahap tersebut nampaknya mudah dan
sederhana tetapi apabila Kita mengabaikan salah satu di antaranya maka ada
kemungkinan Kita akan menghadapi kesulitan dalam pelaksanaan. Kesulitan yang
timbul dapat mengakibatkan terganggunya kelangsungan penyajian.
h.
Preview
Di
dalam memilih bahan-bahan presentasi perlu diperhatikan benarbenar isi dan
kualitas bahan-bahan yang Kita pilih. Bila Kita menemukan transparansi yang
cocok dengan tujuan Kita maka Kita perlu memeriksa kembali kualitas perangkat
lunak tersebut dengan menggunakan OHP secara langsung. Dengan demikian Kita
bisa melihat apakah tulisan dan grafis masih bisa dibaca dengan baik.
i.
Latihan
Penyajian
Seseorang
yang belum terbiasa menyajikan pengajaran atau presentasinya di depan siswa
sering mengalami kesulitan dalam mengendalikan mereka dan dirinya sendiri.
Kadang-kadang presenter senior pun mengalaminya apabila dia belurn, akrab
dengan materi atau media pendukungnya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan di depan siswa Kita, maka sebaiknya Kita mempersiapkan terlebih dulu
di belakang 'panggung'. Beberapa cara dapat Kita tempuh untuk mengatasinya
antara lain, pertama, Kita bisa berlatih sendiri di kamar atau di suatu ruangan
dengan bantuan cermin besar. Dengan cara tersebut Kita bisa melihat penampilan
diri Kita sendiri dan langsung menilai kekurangan-kekurangan yang perlu
diperbaiki. Jalan lain yang bisa Kita ambil adalah berlatih di depan
teman-teman Kita sendiri apabila mereka bersedia membantu Kita.
Cara
ini dapat memberikan umpan balik yang baik terhadap penampilan Kita. Bantuan
media dapat pula dilakukan dalam melatih suara dan tekanan-tekanannya, dan
gerak-gerik badan Kita selama latihan. Pada suku-suku daerah tertentu, dialek
bahasa mereka masih mewarnai intonasi suara dan bahasa Indonesia yang mereka
gunakan. Tentunya kebiasaan ini sulit dihilangkan. Namun Kita bisa
menguranginya sedikit demi sedikit dengan cara mengontrol diri sendiri secara
ketat. Gunakanlah alat perekam suara untuk mempercepat proses pengalihan yang Kita
inginkan.
Cara
terakhir yang agak mahal adalah dengan menggunakan kamera video yang digunakan
sebagai pengontrol latihan Kita. Dengan kamera ini Kita lebih dapat menentukan
waktu yang diperlukan dalam suatu penyajian sehingga di dalam prakteknya nanti,
penyajian Kita bisa selesai tepat pada waktunya. Cara-cara tersebut di atas.
mungkin tidak perlu dilakukan apabila Kita sudah terbiasa dengan materi dan alat
bantu media yang digunakan. Juga bagi mereka yang sudah puluhan tahun mengajar
dan biasa memberikan penyajiannya di depan orang banyak. Namun alangkah lebih
baik apabila mereka tetap memperhatikan
ketepatan waktu penyajiannya. Perlu juga diperhatikan penggunaan materi dan
transparansi yang masih baru pertama kali digunakan.
j.
Mempersiapkan
Ruangan
Ruangan
apapun yang akan Kita pergunakan (kelas, ruang diskusi, auditorium dan
sebagainya) perlu dipersiapkan terlebih dulu demi kepentingan Kita sendiri. Faktor-faktor
yang perlu diperhatikan dalam mendukung kesuksesan penyajian materi sehubungan
dengan hal tersebut antara Iain tempat duduk yang nyaman, pengatur udara,
penerangan, sumber tenaga listrik, letak pintu dan jendela. Sedikitnya, Kita
harus memeriksa peralatan dalam keadaan siap pakai dan harus mengatur fasilitas
tersebut sehingga dapat melihat dan mendengar dengan baik. Sebaiknya sebelum
menggunakan OHP di dalam kelas, Kita harus l) memeriksa kembali ruang kelas
sehingga mereka akan dapat melihat proyeksi di layar dengan jelas; 2) periksa
fokus proyektornya; 3) sediakan selalu bola lampu cadangan.
k.
Mempersiapkan
Siswa Menerima Materi
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa apa yang berhasil dipelajari dari suatu penyajian
tergantung pada bagaimana siswa dipersiapkan untuk penyajian tersebut.
Persiapan itu termasuk 'pemanasan' dari materi yang akan diberikan, seperti
penjelasan garis besar isi penyajian, pemberian motivasi, dan mengarahkan
perhatian mereka terhadap aspek khusus dari penyajian tersebut.
l.
Penyajian
Materi
Pada
tahap ini kita
diibaratkan seorang aktor atau pemeran utama di suatu panggung yang akan
memainkan peranan di depan khalayak penonton. Fungsi kita berdiri atau duduk di
depan siswa adalah sebagai
penyampai pesan atau informasi yang telah dipersiapkan. Dengan demikian kita berfungsi sebagai
medium penting yang harus menyalurkan isi materi kepada siswa.
Beberapa usaha penting yang perlu
dilakukan agar kita
sukses sebagai pemeran utama di depan mereka antara Iain:
1.
Posisi Badan
Cara terbaik posisi kita adalah berhadapan muka
penuh dengan para Siswa atau peserta. Jika Kita membelakangi mereka terlalu
lama akan dapat berakibat buruk bagi penyajian Kita. Biasanya posisi ini
terjadi apabila Kita menggunakan papan tulis sebagai alat bantu utama dalam
penyajiannya.
2.
Gerakan-gerakan
Badan
Setiap gerakan yang kita lakukan di depan
kelas atau ruangan akan menarik perhatian mata mereka. Hal itu bisa mengganggu
konsentrasi apabila kita
melakukan sesuatu gerakan yang tidak relevan dengan topik yang sedang
dibicarakan. Misalnya mengetuk-ngetuk meja, menggoyang-goyangkan kaki pada
waktu duduk, dan sebagainya. Oleh karena itu usahakan supaya gerakan-gerakan badan kita tidak mengganggu
perhatian mereka. Alangkah lebih baik bila gerakan-gerakan kita bisa berfungsi
membantu penjelasan selama penyajian. Posisi badan dan
gerakan yang menghalangi proyeksi gambar pada layar
3.
Sikap
Santai/Rileks
Suasana santai dan tidak kaku dapat
membantu kelangsungan penyajian dengan baik. Selingan-selingan humor dapat
mengarahkan ke suasana tersebut, Arah humor harus tetap pada situasi penyajian
dan berjalan seperti apa adanya, artinya Kita tidak memaksakan keadaan seperti
itu. Humor yang bersifat mengejek salah
seorang Siswa Kita atau mengarah pada SARA (Suku, Agama, Rasial, dan Antar
Golongan) harus dihindari.
4.
Pengendalian
Perhatian
Kontak
mata dengan siswa
sangat membantu kita
dalam mengontrol suasana penyajian. Keuntungan besar dari OHP adalah kita bisa tetap menjaga
kontak mata dengan siswa
selama penyajian karena, seperti diketahui, kita
berada di depan ruangan yang cukup cahaya bersama-sama dengan OHP tersebut.
Kontak seperti itu lebih sulit dilakukan bila Kita menggunakan media slides
atau filmstrip,
Selain usaha tersebut di atas, ada dua
teknik lain yang dapat
digunakan untuk mengarahkan dan mengontrol perhatian siswa. Pertama, gunakan
tombol on dan off. Bila proyektor dinyalakan dan sebuah transparansi
diproyeksikan ke layar maka perhatian Siswa cenderung diarahkan ke layar
tersebut. Sebaliknya kalau dimatikan maka perhatian mereka kembali keþada
gerakan dan penyajian kita
yang diselingi oleh perhatian mereka terhadap teman yang lain, atau oleh catatan
dan buku mereka. Teknik kedua menyangkut penggunaan alat penunjuk untuk
mengarahkan perhatian siswa
selama kita menyalakan
proyektor. Hal ini penting selama kita
sedang menjelaskan hal-hal yang
spesiflk yang sedang kita
jelaskan tersebut. Sebagai contoh, jika kita
sedang memproyeksikan sebuah transparansi yang berisi selembar formulir
pendaftaran dan harus menjelaskån bagaimana cara pengisiannya serta informasi
apa saja yang diperlukan dalam melengkapinya, maka kita perlu menggunakan
alat penunjuk seperti pensil atau ballpoint. Letakkan ujung alat penunjuk tersebut
tepat pada sisi
kiri hal yang dijelaskan tersebut dan hati-hati jangan sampai menutupi
bagian-bagian lain
yang penting. Pensil dan pulpen
sangat baik digunakan dalam tujuan ini sebab memiliki bagian yang runcing di
ujungnya dan bersifat tak tembus cahaya. Bisa juga dibuat alat penunjuk
berwarna kalau kita
memang menginginkannya. Caranya adalah dengan menempelkan segitiga kecil
berwarna yang transparan pada sebuah batang kecil seperti kawat kecil yang
lurus dan ramping. Kalau kita
buat seperti itu maka yang akan nampak di layar adalah seperti anak panah yang
berwarna pada ujungnya. Ini seperti yang
disebutkan di Kegiatan Belajar Pertama ini yaitu suatu keuntungan media
overhead proyektor.
Jangan membuat kesalahan kecil seperti
terlalu seringnya membalikkan badan dan membelakangi mereka sambil membaca
pesan melalui layar. Ini akan menyebabkan perhatian mereka terganggu dan
menurun. Kita boleh saja melihat ke layar sekiranya Kita rasakan adanya
gangguan seperti tingkat kefokusan gambar, pergantian transparansi, gangguan
layar, dan sebagainya yang memang diperlukan.
DAFTAR RUJUKAN
Sadiman, Arief S dkk. 2011. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya.
Jakarta: Rajawali Pers.
Setiawan, Deni dkk. 2011. Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar