What would I be?

When I was a little girl , I ask my mother . what would I be?
Would I be pretty , would I rich my mother said to me .......

Lagu di atas memang sederhana , tapi ini bikin aku mikir begitu keras. Ketika ada waktu senggang , lagu ini selalu terlintas dalam bayangku. What would I be? . . Mau jadi apa aku nanti?

Sekarang aku memnag sudah kelas 2 SMA semester genap. Dan sebentar lagi sudah akan naik ke kelas 3 *astungkara* #Amin . Banyak orang nanyain , "nanti kalo udah lulus SMA mau ngelanjutin kemana" . Entah udah berapa orang yang udah nanyain

pertanyaan ini. Dan aku selalu menjawab pertanyaan itu dengan jawaban yang sama "GAK TAU" . Aku bingung mau jawab apa. Kalo jaman aku masih berumur 5 th dulu aku pengen jadi astronot. Karena aku kira jadi astronot itu keren , bisa dekat dengan bulan dan bintang. Tapi sekarang aku tau kalo bulan dan bintang itu jika di lihat dari dekat , tak seindah bila ia terlihat dari jauh. Indahnya itu semu. Tapi bagaimana pun juga aku tetep suka dengan yang namanya bulan dan bintang. Karena aku tau , aku tak akan pernah bisa dekat dengan bulan dan bintang. Dulu aku juga pernah bercita-cita menjadi seorang guru. Cita-cita yang mulia bukan? Tapi , entah kenapa keinginan ku untuk menjadi seorang guru itu sekarang menghilang. Aku pernah berpikir bisa menjadi penulis yang hebat , jadi artis yang terkenal dan go internasional , jadi seorang penyanyi walaupun suara ku pas-pasan. (tapi aku udah sering konser kok di kamar mandi,). Entahlah kawan . mungkin itu hanya angan-angan ku yang tak akan pernah terwujud. Aku pernah dengar di film , saat ia sedang mengadakan acara kelulusan , ada salah seorang murid yang berpidato dan berkata " sekarang bukan saatnya menentukan pilihan yang berat , ini adalah saatnya untuk membuat banyak kesalahan. Naik di kereta api yang salah dan jatuh ke dalam jurang berkali-kali. Sama halnya dengan mengambil mata kuliah filsafat, padahal kita tau kita tak akan berkarir disana. Pilihan kita memang masih berubah-ubah , karena di dunia ini tak ada yang permanen. Jadi buatlah banyak kesalahan sebanyak yang kau bisa , suatu hari nanti jika ada orang yang menyanyakan "kamu mau jadi apa" kamu tak perlu menjawab , karena jawaban sudah ada di depan matamu"

Ya , seseorang memang tak tau kemana garis tangan akan membawanya. Tapi walalupun garis tangan itu sudah ditetapkan oleh Tuhan , kita harus tetap berusaha dan bekerja keras serta menjalaninya dengan iklhas. Biarkan hidup ini mengalir dengan derasnya . Karena kita tidak bisa melihat apa yang akan terjadi pada kita kedepannya.

>> lanjutan lagu diatas..
qisera sera . what ever will be will be
the future not us to see
qisera sera
what will be will be



Saya Shintya Karmila
Sekian dan terima kasih